"SEJARAH DESA BEBANDEM"
Sejarah Bebandem berawal dari masa pemerintahan kerajaan di Bali yang diperintah oleh Ida Dalem Waturenggong yang kemudian setelah perkembangnya diperintah lagi oleh keturunan belaiu yang bernama Ida Dalem Kepakisan dan pelanjut dinasti raja terakhir adalah Ida Dalem Ketut yang wilayah kerajaan berada di Kabupaten Klungkung, Gelgel antara tahun Icaka 1302 sampai 1322 ( Sejarah Bali 185, Hal 148 ) . Perkembangan sejarah kerajaan Klungkung merupakan cikal bakal dan rangkaian sejarah berdirinya Desa Bebandem Kisah ini berawal dari saudara Ida Dalem Ketut yang bernama Ida Dalem Tarukan yang memiliki seorang putra yang bernama I Gusti Gede Bandem dari istri beliau yang bernama Jero Sekar . Jero Sekar ini adalah anak dari Jero Dukuh Bunga ( Babad Pulasari No : 1969, Gedong Kertia lb. Lontar ). Sesudah ayahnda I Gusti Gede Bandem meninggal, yang diawali dengan terjadi pergolakan internal kerajaan yang kemudian menyebabkan sebagian keturunan mengungsi/berada di luar kerajaan dan setelah kerajaan mulai menguasai dan meredakan situasi maka dipanggilah kembali seluruh keturunan beliau ke Kerajaan Kungkung untuk diberi nasehat dan restu oleh Ida Dalem , serta diberikan piagam pamancangah dan khusus I Gusti Gede Bandem diminta ke Byade Ireng (daerah sekitar Desa Buana Giri Kec.Bebandem sekarang) untuk menjadi Bujangga di Dukuh Nagasari. Disana Beliau dihormati oleh warga desa , juga dijadikan panutan oleh warga Tihingan, Kayuputih, Umanyar, dan Bangkak.(Babad Pulasari, Gedong Kertia No : 1069 hal 26 ). Jika ditelusuri dari nama nama tersebut diatas keberadaanya ada dalam atau masuk wilayah Desa Pakraman Bebandem maupun Desa Dinas Bebandem sekarang.ini
Desa Bebandem pada waktu itu belum disebut dengan nama Desa Bebandem. Namun saat itu Bujangga I Gusti Bandem yang tinggal di Dukuh Nagasari (sekarang menjadi Br.Dinas dan Adat Dukuh dan tidak jauh dengan lokasi Br. Adat Nagasari) telah mendapat tempat dan dijadikan panutan oleh masyarakat/warga yang kami sebutkan diatas.
Jadi jika memperhatikan perjalanan sejarah dapat kami uraikan , bahwa nama Desa Bebandem yang sekarang, adalah diambil dari nama I Gusti Bandem yang sudah terkenal sebagai seorang pandeta ( Dukuh Bujangga) , dan tentu sebagai penghormatan bagi beliau yang telah berjasa nama beliau ditetapkan menjadi nama desa dengan imbuhan ‘Be’ yang apabila diartikan dalam bahasa sansekerta mengandung arti bertempat tinggal/diam diatas. Dengan demikian nama-nama Tihingan, Kayuputih, Umanyar, Biadeireng, Dukuh Nagasari, dan Bangkak ( Tihingseka ) yang sekarang ini telah dijadikan sebagai nama Banjar Adat maupun Banjar Dinas menjadi bukti nyata bahwa beliau telah berada dalam wilayah tersebut yang sekarang lebih dikenal dengan nama Desa Bebandem.
Bilamana kita menelusuri jejak sejarah daerah lain hal ini sudah banyak terbukti , seperti nama Kota Denpasar diambil dari nama I Gusti Ngurah Denpasar.dan Bandara Ngurah Rai diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai.dan begitu pula dengan yang lainnya. Demikian pula halnya dengan Desa Bebandem ,telah diambil dari nama I Gusti Gede Bandem sebagai penghormatan kepada Beliau yang selama hidupnya banyak berjasa.
suksma infonya sangat bermanfaat,
BalasHapus